Laman

Rabu, 12 Juni 2013

Teknik dalam P3K

Teknik dalam P3K :
Ada beberapa hal yang menjadi urutan berdasarkan prioritas :
a. Temukan penyebab kecelakaan.
b. Korban diamankan di tempat yang baik.
c. Perhatikan keadaan umum korban; gangguan pernafasan, pendarahan dan kesadaran.
d. Lakukan bantuan lebih lanjut dengan menggunakan bahan pertolongan yang ada.
e. Jika korban masih sadar, kenalkan siapa dia supaya bisa dengan mudah melakukan tindakan lebih lanjut terhadap dirinya.

      Disamping beberapa hal diatas, ada satu prinsip yang harus dipegang. Prinsip ini merupakan jiwa atau roh dalam melakukan pertongan terhadap korban. Prinsip itu adalah Prinsip Life Saving. Prinsip ini berarti penolong terlebih dahulu membantu korban dan menyelamatkan jiwanya (dalam keadaan darurat). Setelah itu dilakukan tindakan lebih lanjut, menyangkut kesehatannya. Dalam situasi seperti ini korban bersikap pasrah sepenuhnya terhadap penolong. Oleh karena itu tindakan tindakan penolong merupakan harapan penuh dalam diri korban.

Teknik dalam pembalutan korban :
      Setelah melakukan beberapa prioritas diatas, tindakan selanjutnya adalah tindakan membalut korban, terutama jika korban mengalami luka yang sangat parah. Tujuan tindakan ini adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan yang ada sehingga mencegah maut, mengurangi rasa sakit, dan mencegah cacat serta infeksi.

Adapun kegunaan dari pembalutan adalah :
1. Menutup luka agar tidak terkena cahaya, debu, kotoran, dll.
2. Mengurangi atau mencegah pembengkakan.
3. Membatasi pergerakan.
4. Mengikatkan bidai.

Ada beberapa model dalam membalut korban :
1. Pembalutan segitiga atau mitela
    Pembalutan segitiga dibuat dari kain putih yang tidak berkapur (mori), kelihatan tipis, lemas dan kuat. Bisa dibuat sendiri dengan cara memotong lurus dari salah satu sudut suatu kain bujur sangkar yang panjang masing-masing sisinya 90 cm sehingga diperoleh 2 buah pembalut segitiga.
2. Pembalut plester
    Digunakan untuk merekatkan kain kassa, balutan penarik (patah tulang, sendi paha/lutut meradang), fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit), Beuton (alat untuk merekatkan kedua belah pinggir luka agar lekas tertutup).
3. Pembalut luka gulung
4. Pembalut cepat

    Pembalut ini siap pakai, yang terdiri dari lapisan kassa steril dan pembalut gulung.

    Manfaat dari keempat model pembalutan diatas adalah menghentikan pendarahan, melindungi bakteri/kuman pada luka, mengurangi rasa nyeri. Bagian tubuh yang harus dibalut adalah:
a. Berbentuk bundar, bila cedera pada bagian kepala.
b. Berbentuk bulat panjang dan lonjong, bagian ujungnya kecil dan bagian pangkalnya besar. Balutan ini dipakai jika korban mengalami cedera pada bagian lengan bawah dan betis.
c. Bulat panjang hampir sama ujungnya dengan pangkalnya. Balutan ini dipakai bila korban mengalami cedera pada bagian leher, badan, lengan atas dan jari tangan.
d. Tidak karuan bentuknya, pada persendian.

Next >> Teknik dalam pembidaian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar