Teknik-teknik dasar dalam P3K
A. Teknik dalam pembidaian
Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang yang patah. Alat ini dipakai untuk menghindari gerakan yang berlebihan pada tulang yang patah. Hal ini tentu mendapat perhatian penuh dari orang yang menolong korban. Ada beberapa syarat dalam penggunaanya :
a. Bidai harus melebihi dua persendian yang patah.
b. Bidai harus terbuat dari bahan yang kuat, kaku, dan pipih.
c. Supaya bidaian empuk, maka harus dibungkus.
d. Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena merusak jaringan tubuh, namun tidak boleh terlalu longgar.
Alat-alat Bidai :
1. Papan, bambu, dahan.
2. Anggota badan sendiri.
3. Karton, majalah, kain.
4. Bantal, guling, selimut.
B. Napas bantuan / Napas buatan.
Napas bantuan atau pernafasan bantuan disebut juga bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitasi jantung paru (RJP). Hal pokok dalam tindakan ini adalah tindakan oksigenasi darurat terhadap korban. Tindakan ini dapat dilakukan apabila korban mengalami beberapa kecelakaan berikut:
1. Tersedak
2. Tenggelam
3. Sengatan listrik
4. Penderita tak sadar
5. Menghirup gas dan atau kurang oksigen
6. Serangan jantung usia muda, jantung primer berhenti.
Untuk melakukan pernafasan bantuan ini, perlu memperhatikan 3 pokok hal ini :
A=Airway control (penguasaan jalan napas).
B=Breathing support (ventilasi buatan dan oksigenasi paru darurat).
C=Circulation (pengenalan ada tidaknya denyut nadi).
A. Teknik dalam pembidaian
Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang yang patah. Alat ini dipakai untuk menghindari gerakan yang berlebihan pada tulang yang patah. Hal ini tentu mendapat perhatian penuh dari orang yang menolong korban. Ada beberapa syarat dalam penggunaanya :
a. Bidai harus melebihi dua persendian yang patah.
b. Bidai harus terbuat dari bahan yang kuat, kaku, dan pipih.
c. Supaya bidaian empuk, maka harus dibungkus.
d. Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena merusak jaringan tubuh, namun tidak boleh terlalu longgar.
Alat-alat Bidai :
1. Papan, bambu, dahan.
2. Anggota badan sendiri.
3. Karton, majalah, kain.
4. Bantal, guling, selimut.
B. Napas bantuan / Napas buatan.
Napas bantuan atau pernafasan bantuan disebut juga bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitasi jantung paru (RJP). Hal pokok dalam tindakan ini adalah tindakan oksigenasi darurat terhadap korban. Tindakan ini dapat dilakukan apabila korban mengalami beberapa kecelakaan berikut:
1. Tersedak
2. Tenggelam
3. Sengatan listrik
4. Penderita tak sadar
5. Menghirup gas dan atau kurang oksigen
6. Serangan jantung usia muda, jantung primer berhenti.
Untuk melakukan pernafasan bantuan ini, perlu memperhatikan 3 pokok hal ini :
A=Airway control (penguasaan jalan napas).
B=Breathing support (ventilasi buatan dan oksigenasi paru darurat).
C=Circulation (pengenalan ada tidaknya denyut nadi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar